facebook facebook facebook facebook facebookfacebook
selamat datang di blog pustakawan :)

Rabu, 05 April 2017

HATI- HATI MENGGUNAKAN KOSMETIK: DEMI KEHAMILAN YANG SEHAT



HATI- HATI MENGGUNAKAN KOSMETIK: DEMI KEHAMILAN YANG SEHAT
Menikah adalah suatu moment yang dinantikan oleh semua orang, dan Alhamdulillah di usia saya 24 tahun saat ini saya sudah menikah. Salah satu tujuan dari pernikahan itu sendiri adalah untuk memperoleh keturunan, disini saya akan berbagi pengalaman mengenai persiapan saya sebelum menikah agar di kehamilan pertama setelah menikah dapat dijalani dengan kondisi yang sehat.
Di era modern ini, banyak orang menjalani kehidupan yang menurut saya kurang sehat, mulai dari kurangnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, pola makan yang kurang baik, kebiasaan tidur larut malam, dan untuk para wanita saat ini banyak yang menggunakan berbagai macam produk kosmetik yang belum terjamin keamanannya.
Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya dalam memakai kosmetik, saya termasuk wanita yang gemar sekali bergonta ganti kosmetik dan saya rasa kebanyakan wanita juga seperti itu, selalu saja ada keinginan untuk mencoba jika ada kosmetik keluaran terbaru, atau karena banyaknya testimoni yang mengatakan bahwa produk tersebut dapat membuat penampilan lebih menarik dll. Dulu waktu saya duduk di bangku SMA, saya belum begitu mengerti apa itu skin care, make up atau apapun mengenai kecantikan, walaupun pada saat itu sudah ada beberapa teman yang melakukan perawatan di klinik kecantikan. Saya mulai berani untuk mendatangi klinik/ salon khusus kecantikan tepatnya saat lulus SMA dan akan melanjutkan ke bangku kuliah.
Perawatan kecantikan yang pertama kali saya minati adalah facial wajah, waktu itu saya juga ditawari untuk memakai paket perawatan (krim malam, krim siang, sabun, toner) dan saya tergiur untuk membeli produk tersebut. Setelah sekitar sebulan saya melakukan perawatan dan memakai produk tersebut wajah mulai terasa halus dan lebih cerah, walaupun sebelumnya ada sedikit kulit yang terkelupas dan agak memerah jika terkena sinar matahari. Merasakan kulit wajah yang lebih cantik dari sebelumnya, saya melanjutkan perawatan tersebut bahkan sampai bertahun- tahun.
Setelah bertahun- tahun saya melakukan perawatan dan memakai produk perawatan dari klinik, saya mulai merasa curiga karena wajah saya selama ini jarang sekali timbul jerawat walaupun saat PMS, dan jika saat timbul jerawat, jerawat yang timbul adalah jerawat yang berukuran besar. Kemudian saya mencari informasi di internet mengenai krim wajah, perawatan di klinik dan hal- hal yang membuat saya penasaran. Banyak artikel di internet yang mengatakan bahwa ada beberapa bahan kosmetik yang memang dapat menjadikan kulit wajah semakin cantik namun berbahaya bagi kesehatan khususnya bagi ibu hamil.

Berikut ini adalah bahan- bahan yang tidak boleh ada di dalam kosmetik: Retinoid, Merkuri, Hydroquinone, BHA, Benzoil Peroxyde, Rhodamin.

Setelah mengetahui bahan- bahan berbahaya tersebut saya segera mengecek di daftar komposisi kosmetik yang saya pakai, merasa curiga, saya langsung memutuskan untuk berhenti menggunakan produk tersebut. Waktu itu posisi saya sudah di bangku kuliah semeter akhir dan memang ingin segera merencanakan untuk menikah. Saat itu saya sudah memikirkan jika nanti saya lulus kuliah, menikah dan hamil saya ingin menjalani kehamilan yang sehat, dan mulai mempersiapkan kesehatan saya dengan mengurangi penggunaan kosmetik yang belum terjamin keamanannya.
Jangan ragu untuk segera menghentikan penggunaan kosmetik jika memang kosmetik tersebut dirasa tidak baik untuk kesehatan dan menyebabkan ketergantungan. Menjadi lebih cantik adalah impian semua wanita, namun para wanita juga harus memperhatikan kesehatan, apalagi jika ingin segera merencanakan kehamilan.

Berikut perawatan kecantikan yang berbahaya bagi kesehatan reproduksi :
1.      Perawatan rambut kimiawi
Perawatan rambut seperti pengeritingan, rebonding, dan pengecatan rambut tak lepas dari sentuhan bahan kimia yang menempel di rambut dan kulit kepala. Kandungan bahan kimia akan terserap ke pori-pori kulit kepala dan aliran darah sehingga bisa membahayakan janin serta meningkatkan risiko bayi terlahir cacat.
Selain itu, hindari pula penggunaan cream hair removers. Kandungan bahan kimia di dalamnya juga mudah diserap kulit sehingga dapat membahayakan kondisi janin.

2.      Obat jerawat
Kandungan Retinol A dalam obat jerawat biasanya dimanfaatkan untuk pengelupasan kulit mati. Pemakaian dalam dosis tinggi dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan bayi. Obat jerawat yang mengandung Benzoil Peroksida juga memberikan dampak buruk bagi janin

3.      Perawatan kulit
Tabir surya memang dapat melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar matahari. Sayangnya, kandungan kimia seperti aksibenzon dan avobenzone yang diserap kulit dapat mempengaruhi perkembangan janin.
Penggunaan lotion atau pembersih kulit yang memiliki kandungan asam salisilat dalam dosis tinggi bisa meningkatkan risiko cacat pada janin. Selain itu, kandungan parabens dalam produk perawatan kulit lainnya juga dapat mempengaruhi sistem reproduksi bayi laki-laki.
Penggunaan produk pemutih kulit dengan kandungan hydroquinone dapat mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh dan menahan aliran bahan-bahan alami yang dibutuhkan janin. Kandungan bahan sintetis lainnya dalam produk pemutih juga bisa menimbulkan alergi pada ibu hamil.

4.      Manikur dan pedikur
Bahan kimia phathalates dalam cat kuku dapat menimbulkan masalah pada sistem reproduksi. Kandungan bahan kimia berbahaya lain dalam cat kuku adalah aseton, top coat, dan basecoat yang berpengaruh buruk terhadap kehamilan bila sampai terhirup. Akibatnya, bayi bisa cacat bahkan meninggal.

5.      Tanning
Penggelapan kulit atau tanning banyak digunakan kaum hawa untuk membuat kulit terlihat eksotis. Kandungan dihidroksiaseton (DHA) dalam proses penggelapan kulit ini akan diserap dalam aliran darah. Ada beberapa indikasi bahwa DHA mungkin menjadi penyebab kerusakan DNA.
Bagi ibu hamil yang tetap ingin tampil cantik disarankan untuk merawat tubuh dengan bahan alami yang tidak menimbulkan risiko bagi janin.

Sumber: http://bit.ly/2nVh7Vf

Waktu saya pertama kali menghentikan penggunaan kosmetik yang saya rasa sudah membuat saya menjadi ketergantungan, saya sempat merasa stres. Kulit wajah saya menjadi lebih kusam, kering, kadang sampai terasa gatal dan merah- merah. Saya sempat kembali menggunakan kosmetik tersebut karena tidak tahan melihat kulit wajah saya yang berubah drastis, namun karena saya sudah betekad ingin hidup lebih sehat, akhirnya saya yakin untuk sama sekali tidak menggunakan kosmetik tersebut sampai sekarang. Melepas ketergantungan dari kosmetik yang sebelumnya dapat membuat kita merasa lebih cantik sangatlah tidak mudah dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Menurut pengalaman saya, proses pemulihan kulit wajah dari pengaruh kosmetik yang tidak aman memerlukan waktu sampai berbulan- bulan, jadi saran saya jika memang ada pembaca yang akan segera merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, hentikan pemakaian kosmetik dari jauh- jauh hari.
Dengan pengalaman saya yang sembrono dalam menggunakan kosmetik selama bertahun- tahun , saya sempat khawatir dengan kesehatan saya terutama kesehatan organ reproduksi. Karena saya takut kandungan bahan berbahaya yang ada pada kosmetik dapat mengendap di dalam tubuh walaupun penggunaan sudah dihentikan. Tetapi Alhamdulillah waktu kemarin saya sempat keguguran, itu tidak ada hubungannya dengan kosmetik yang pernah saya gunakan dulu, pasca kuret kemarin dokter mengakatan bahwa penyebab saya keguguran adalah karena kelelahan dan bukan karena bahan kosmetik yang berbahaya, pengaruh kosmetik yang dulu sempat saya pakai sudah hilang dan organ reproduksi saya pun juga sehat.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menginspirasi para wanita agar dapat lebih berhati- hati lagi dalam menggunakan kosmetik. Sehat jauh lebih penting dari sekedar cantik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar