HATI-
HATI MENGGUNAKAN KOSMETIK: DEMI KEHAMILAN YANG SEHAT
Menikah
adalah suatu moment yang dinantikan
oleh semua orang, dan Alhamdulillah di usia saya 24 tahun saat ini saya sudah
menikah. Salah satu tujuan dari pernikahan itu sendiri adalah untuk memperoleh
keturunan, disini saya akan berbagi pengalaman mengenai persiapan saya sebelum
menikah agar di kehamilan pertama setelah menikah dapat dijalani dengan kondisi
yang sehat.
Di
era modern ini, banyak orang menjalani kehidupan yang menurut saya kurang
sehat, mulai dari kurangnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, pola makan
yang kurang baik, kebiasaan tidur larut malam, dan untuk para wanita saat ini
banyak yang menggunakan berbagai macam produk kosmetik yang belum terjamin
keamanannya.
Saya
ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya dalam memakai kosmetik, saya
termasuk wanita yang gemar sekali bergonta ganti kosmetik dan saya rasa
kebanyakan wanita juga seperti itu, selalu saja ada keinginan untuk mencoba
jika ada kosmetik keluaran terbaru, atau karena banyaknya testimoni yang
mengatakan bahwa produk tersebut dapat membuat penampilan lebih menarik dll.
Dulu waktu saya duduk di bangku SMA, saya belum begitu mengerti apa itu skin
care, make up atau apapun mengenai kecantikan, walaupun pada saat itu sudah ada
beberapa teman yang melakukan perawatan di klinik kecantikan. Saya mulai berani
untuk mendatangi klinik/ salon khusus kecantikan tepatnya saat lulus SMA dan
akan melanjutkan ke bangku kuliah.
Perawatan
kecantikan yang pertama kali saya minati adalah facial wajah, waktu itu saya
juga ditawari untuk memakai paket perawatan (krim malam, krim siang, sabun,
toner) dan saya tergiur untuk membeli produk tersebut. Setelah sekitar sebulan
saya melakukan perawatan dan memakai produk tersebut wajah mulai terasa halus
dan lebih cerah, walaupun sebelumnya ada sedikit kulit yang terkelupas dan agak
memerah jika terkena sinar matahari. Merasakan kulit wajah yang lebih cantik dari
sebelumnya, saya melanjutkan perawatan tersebut bahkan sampai bertahun- tahun.
Setelah
bertahun- tahun saya melakukan perawatan dan memakai produk perawatan dari
klinik, saya mulai merasa curiga karena wajah saya selama ini jarang sekali
timbul jerawat walaupun saat PMS, dan jika saat timbul jerawat, jerawat yang timbul
adalah jerawat yang berukuran besar. Kemudian saya mencari informasi di
internet mengenai krim wajah, perawatan di klinik dan hal- hal yang membuat
saya penasaran. Banyak artikel di internet yang mengatakan bahwa ada beberapa
bahan kosmetik yang memang dapat menjadikan kulit wajah semakin cantik namun berbahaya
bagi kesehatan khususnya bagi ibu hamil.
Berikut
ini adalah bahan- bahan yang tidak boleh ada di dalam kosmetik: Retinoid,
Merkuri, Hydroquinone, BHA, Benzoil Peroxyde, Rhodamin.
Sumber: http://bit.ly/1QkwMGZ
Setelah
mengetahui bahan- bahan berbahaya tersebut saya segera mengecek di daftar
komposisi kosmetik yang saya pakai, merasa curiga, saya langsung memutuskan
untuk berhenti menggunakan produk tersebut. Waktu itu posisi saya sudah di
bangku kuliah semeter akhir dan memang ingin segera merencanakan untuk menikah.
Saat itu saya sudah memikirkan jika nanti saya lulus kuliah, menikah dan hamil
saya ingin menjalani kehamilan yang sehat, dan mulai mempersiapkan kesehatan
saya dengan mengurangi penggunaan kosmetik yang belum terjamin keamanannya.
Jangan
ragu untuk segera menghentikan penggunaan kosmetik jika memang kosmetik
tersebut dirasa tidak baik untuk kesehatan dan menyebabkan ketergantungan.
Menjadi lebih cantik adalah impian semua wanita, namun para wanita juga harus
memperhatikan kesehatan, apalagi jika ingin segera merencanakan kehamilan.
Berikut perawatan
kecantikan yang berbahaya bagi kesehatan reproduksi :
1.
Perawatan rambut kimiawi
Perawatan rambut seperti pengeritingan, rebonding, dan pengecatan rambut
tak lepas dari sentuhan bahan kimia yang menempel di rambut dan kulit kepala.
Kandungan bahan kimia akan terserap ke pori-pori kulit kepala dan aliran darah
sehingga bisa membahayakan janin serta meningkatkan risiko bayi terlahir cacat.
Selain itu, hindari pula penggunaan cream hair
removers. Kandungan bahan kimia di dalamnya juga mudah diserap kulit
sehingga dapat membahayakan kondisi janin.
2.
Obat jerawat
Kandungan Retinol A dalam obat jerawat biasanya
dimanfaatkan untuk pengelupasan kulit mati. Pemakaian dalam dosis tinggi dapat
menyebabkan terhambatnya perkembangan bayi. Obat jerawat yang mengandung
Benzoil Peroksida juga memberikan dampak buruk bagi janin
3.
Perawatan kulit
Tabir surya memang
dapat melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar matahari. Sayangnya,
kandungan kimia seperti aksibenzon dan avobenzone yang diserap kulit dapat
mempengaruhi perkembangan janin.
Penggunaan lotion
atau pembersih kulit yang memiliki kandungan asam salisilat dalam dosis tinggi
bisa meningkatkan risiko cacat pada janin. Selain itu, kandungan parabens dalam
produk perawatan kulit lainnya juga dapat mempengaruhi sistem reproduksi bayi
laki-laki.
Penggunaan produk
pemutih kulit dengan kandungan hydroquinone dapat mempengaruhi enzim-enzim
dalam tubuh dan menahan aliran bahan-bahan alami yang dibutuhkan janin.
Kandungan bahan sintetis lainnya dalam produk pemutih juga bisa menimbulkan
alergi pada ibu hamil.
4.
Manikur dan pedikur
Bahan kimia phathalates dalam cat kuku dapat menimbulkan
masalah pada sistem reproduksi. Kandungan bahan kimia berbahaya lain dalam cat
kuku adalah aseton, top coat, dan basecoat yang berpengaruh buruk terhadap
kehamilan bila sampai terhirup. Akibatnya, bayi bisa cacat bahkan meninggal.
5.
Tanning
Penggelapan kulit atau tanning banyak digunakan kaum
hawa untuk membuat kulit terlihat eksotis. Kandungan dihidroksiaseton (DHA)
dalam proses penggelapan kulit ini akan diserap dalam aliran darah. Ada
beberapa indikasi bahwa DHA mungkin menjadi penyebab kerusakan DNA.
Bagi ibu hamil yang tetap ingin tampil cantik disarankan
untuk merawat tubuh dengan bahan alami yang tidak menimbulkan risiko bagi
janin.
Sumber: http://bit.ly/2nVh7Vf
Waktu
saya pertama kali menghentikan penggunaan kosmetik yang saya rasa sudah membuat
saya menjadi ketergantungan, saya sempat merasa stres. Kulit wajah saya menjadi
lebih kusam, kering, kadang sampai terasa gatal dan merah- merah. Saya sempat
kembali menggunakan kosmetik tersebut karena tidak tahan melihat kulit wajah
saya yang berubah drastis, namun karena saya sudah betekad ingin hidup lebih
sehat, akhirnya saya yakin untuk sama sekali tidak menggunakan kosmetik
tersebut sampai sekarang. Melepas ketergantungan dari kosmetik yang sebelumnya
dapat membuat kita merasa lebih cantik sangatlah tidak mudah dan memerlukan
waktu yang tidak sebentar. Menurut pengalaman saya, proses pemulihan kulit
wajah dari pengaruh kosmetik yang tidak aman memerlukan waktu sampai berbulan-
bulan, jadi saran saya jika memang ada pembaca yang akan segera merencanakan
kehamilan dalam waktu dekat, hentikan pemakaian kosmetik dari jauh- jauh hari.
Dengan
pengalaman saya yang sembrono dalam menggunakan kosmetik selama bertahun- tahun
, saya sempat khawatir dengan kesehatan saya terutama kesehatan organ reproduksi.
Karena saya takut kandungan bahan berbahaya yang ada pada kosmetik dapat
mengendap di dalam tubuh walaupun penggunaan sudah dihentikan. Tetapi
Alhamdulillah waktu kemarin saya sempat keguguran, itu tidak ada hubungannya
dengan kosmetik yang pernah saya gunakan dulu, pasca kuret kemarin dokter mengakatan
bahwa penyebab saya keguguran adalah karena kelelahan dan bukan karena bahan
kosmetik yang berbahaya, pengaruh kosmetik yang dulu sempat saya pakai sudah
hilang dan organ reproduksi saya pun juga sehat.
Semoga tulisan ini
bermanfaat dan dapat menginspirasi para wanita agar dapat lebih berhati- hati
lagi dalam menggunakan kosmetik. Sehat jauh lebih penting dari sekedar cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar