METODOLOGI STUDI ISLAM
Penulis Buku : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.
Judul : Metodologi
Studi Islam
Tahun Terbit : 1998
A.
Pendahuluan
Kehadiran agama Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad saw. diyakini menjamin terwujudnya kehidupan manusia
yang sejahtera lahir dan batin. Ajaran Islam menunjukkan gambaran yang ideal
tentang bagaimana seharusnya manusia menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih
bermakna.
Kenyataan bahwa Islam kini menampilkan realitas yang lebih ideal,
disebabkan karena pemahaman atau kualitas keagamaan umat yang masih rendah atau
keliru dalam mendalami Islam.
B.
Isi Review
Islam datang pada abad ke-13 M. Hingga saat ini, fenomena
pemahaman keislaman umat Islam di Indonesia masih ditandai oleh keadaan amat
variatif. Kita dapat melihat dari adanya sejumlah orang yang pengetahuannya
tentang keislaman cukup luas dan mendalam, namun tidak terkoordinasi dan tidak
tersusun secara sistematik. Selanjutnya, ada juga orang yang penguasaannya
terhadap salah satu bidang keilmuan cukup mendalam, tetapi kurang memahami
disiplin ilmu keislaman lainnya, bahkan pengetahuan yang bukan merupakan keahliannya
itu dianggap sebagai ilmu yang kelasnya berada dibawah kelas ilmu yang
dipelajarinya. Kemampuan dalam menguasai
materi keilmuan tertentu perlu diimbangi dengan kemampuan dibidang metodologi
sehingga pengetahuan yang dimilikinya dapat dikembangkan. Dikalangan para ahli,
terdapat perdebatan disekitar permasalahan apakah studi Islam dapat dimasukkan
ke dalam bidang ilmu pengetahuan, mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu
pengetahuan dan agama berbeda.
Islam harus dipelajari dari sumbernya yang
asli yaitu al quran dan al sunah rasulullah. Islam juga harus dipelajari secara
integral, tidak dengan cara parsial, artinya yang dipelajari secara menyeluruh
sebagai satu kesatuan yang bulat tidak secara sebagian saja. Islam perlu
dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama dan
sarjana Islam, karena pada umumnya mereka memiliki pemahaman Islam yang baik,
yaitu pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang terhadap alquran dan sunah
rasulullah dengan pengalaman yang indah dari praktik ibadah yang dilakukan
setiap hari. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif telologis yang ada dalam alquran, baru
kemudian dihubugkan dengan kenyataan historis, empiris, dan sosiologis yang ada
di masyarakat.
Metode yang dapat digunakan
untuk memahami Islam secara garis besar ada dua macam. Yang pertama metode kompirasi, yaitu suatu cara
memahami agama dengan membandingkan seluruh aspek yang ada dalam agama tersebut
dengan agama lainnya, dengan cara demikian akan dihasilkan pemahaman Islam yang
objektif dan utuh. Yang kedua adalah metode sintesis, yaitu suatu cara memahami
Islam yang memadukan antara metode ilmiah dengan segala cirinya yang rasional,
objektif, kritis, dan seterusnya dengan metode teologis normatif. Islam tampak
sebagai ajaran yang disamping berkenaan dengan keyakinan dan moral juga
berkenaan dengan masalah peraturan yang berkaitan dengan kehidupan.
Upaya untuk memahami Islam
secara komprehensif diperlukan pendekatan yang multi-disipliner. Berbagai
teori, khususnya yang terdapat dalam ilmu sosial harus digunakan sedemikian
rupa, karena Islam sangat berkaitan dengan berbagai masalah sosial.
Model Penelitian Tafsir
Model penelitian tafsir adalah
suatu contoh, ragam, acuan atau macam dari penyelidikan secara saksama terhadap
penafsiran alquran yang pernah dilakukan generasi terdahulu untuk diketahui
secara pasti tentang berbagai hal yang terkait dengannya.
Model-model
penelitian tafsir adalah model Quraih Shihab, model Ahmad Al Syarbashi, dan
model Syaikh Muhammad Al Ghazali.
Model Penelitian Hadis
Kata hadis dapat berarti
sesuatu yang baru, sebagai lawan dari kata al qadim yang artinya sesuatu yang
sudah kuno atau klasik. Kata al hadis dapat pula berarti menunjukkan pada waktu
yang dekat atau waktu yang singkat. Kemudian kata hadis dapat pula berarti
sesuatu yang diperbincangkan, dibicarakan atau diberitakan, dan dialihkan dari
seseorang kepada orang lain.
Hadis
dengan pengertian al khabar banyak dijumpai pemakaiannya di dalam alquran.
Misalnya dalam QS Al Thur, 52:34, yang artinya “maka hendaklah mereka
mendatangkan khabar (berita) yang serupa dengan alquran itu jika mereka mengaku
orang-orang yang benar.”
Hadis
dengan pengertian al khabar juga dapat
dijumpai dalam QS Al Kahfi, 18:6, yang artinya “maka apakah barabgkali kamu
akan membunuh dirimu, karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya
mereka tidak beriman kepada berita ini.”
Pengertian
hadis dari segi bahasa lebih ditekankan pada arti berita atau khabar.
Model-model
penelitian hadis antara lain model H.M Quraish Shihab, model Musthafa Al
Siba’iy, model Muhammad Al Ghazali, dan model Zain Al Din Abd Al Rahim bin Al
Husain Al Iraqiy.
Model Penelitian Filsafat Islam
Filsafat islam merupakan salah
satu bidang studi islam yang keberadaannya telah menimbulkan pro dan kontra.
Musa
asy’ari mengatakan bahwa filsafat islam itu pada dasarnya merupakan medan
pemikiran yang terus berkembang dan berubah.
Model-model penelitian filsafat islam misalnya model M.Aimin
Abdullah, model Otto Horrassowitz, Majid Fakhry dan Harun Nasution, dan model
Ahmad Fuad Al Ahwani.
Model Penelitian Ilmu Kalam
Menurut Ibn Khaldun,
sebagaimana dikutip A.Hanafi, ilmu kalam ialah ilmu berisi alasan-alasan yang
mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil
pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari
kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf dan ahli sunnah.
Model-model
penelitian ilmu kalam yaitu model penelitian pemula, kemudian model penelitian
lanjutan.
Model Penelitian Tasawuf
Tasawuf adalah upaya melatih
jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh
kehidupan duniawi , selalu dekat dengan allah, sehingga jiwanya bersih dan memancarkan
akhlak mulia.
Model-model
penelitian tasawuf diantaranya adalah model Sayyed Husein Nasr, model Mustafa
Zahri, model Kautsar Azhari Noor, model Harun Nasution, dan model A.J.Arberry.
Model Penelitian Fiqih (hukum)
Hukum islam atau fikih adalah
sekelompok dengan syariat, yaitu ilmu yang berkaitan dengan amal perbuatan
manusia yang diambil dari nash alquran atau al sunnah. Atau ilmu fikih dapat
juga disebut sekelompok hukum tentang amal perbuatan manusia yang diambil dari
dalil-dalil yang terperinci.
Model-model
penelitian hukum islam antara lain model Harun Nasution, model Noel J.Coulson,
dan model Mohammad Atho Mudzhar.
Model Penelitian Politik
Politik adalah pengaturan
masalah kenegaraan dan pemerintahan serta hal-hal lainnya yang terkait
dengannya.
Model-model
penelitian politik adalah model M.Syafi’i Ma’arif, dan model Harry J.Benda.
Model Penelitian Pendidikan Islam
Pendidikan
adalah perbuatan (hal,cara, dan sebagainya) mendidik, dan berarti pula
pengetahuan tentang mendidik, atau pemeliharaan (latihan-latihan dan
sebagainya) badan,batin, dan sebagainya.
Model-model penelitian pendidikan islam adalah model
penelitian tentang problema guru, model penelitian tentang lembaga pendidikan
islam, dan model penelitian kultur
pendidikan islam.
Model Penelitian Sejarah Islam
Sejarah islam adalah peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan
agama islam.
Model-model penelitian
sejarah islam adalah model penelitian sejarah kawasan.
Model Penelitian Pemikiran Modern dalam Islam
Pembaruan dalam islam adalah bukan mengubah alquran dan al
hadits, tetapi justru kembali kepada alquran dan al hadits, sebagai sumber
ajaran islam yang utama.
Model-model penelitian
pemikiran modern dalam islam adalah model penelitian Deliar Noer, dan model
penelitian H.A.R Gibb.
Jelas terlihat bahwa dalam buku ini menggunakan pola
pikir burhani. Karena sebagian besar isi
dalam buku ini cenderung merujuk pada pendapat bahwa islam sangat berkaitan
dengan berbagai masalah sosial . Sedangkan metode ilmiah yang digunakan dalam
buku ini untuk menjelaskan islam adalah dengan metode kompirasi, yaitu suatu cara memahami agama dengan membandingkan seluruh
aspek yang ada dalam agama tersebut dengan agama lainnya, dengan cara demikian
akan dihasilkan pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Yang kedua adalah
metode sintesis, yaitu suatu cara memahami Islam yang memadukan antara metode
ilmiah dengan segala cirinya yang rasional, objektif, kritis, dan seterusnya
dengan metode teologis normatif. Tema besar yang diangkat dalam buku ini
adalah Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw. diyakini menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera
lahir dan batin.
C.
Kesimpulan
Islam semakin dituntut peranannya untuk menjadi pemandu
dan pengarah kehidupan manusia agar tidak terperosok kepada keadaan yang
merugikan dan menjatuhkan martabatnya sebagai makhluk yang mulia.
Manusia semakin dihadapkan kepada berbagai tantangan,
disamping peluang dan kesempatan. Dijumpai juga adanya manusia yang berhasil
menyikapi kehidupan secara lebih bermakna dan berdaya guna, tetapi malah ada
juga yang tidak tahu arah yang harus dituju.
Agama diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap
berbagai masalah baik yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, politik,
keamanan maupun kemakmuran, dan lain sebagainya. Agama diyakini mengandung
nilai-nilai universal dan absolut yang mampu memberikan resep-resep mujarab
yang tidak ada habis-habisnya.
RIWAYAT HIDUP
PENULIS
Prof.Dr.H.Abuddin Nata, M.A, lahir di Bogor, 2 Agustus
1945. Setelah menamatkan Madrasah Ibtidaiyah Wajib Belajar di Nagrog, Ciampen
Bogor pada tahun 1968, ia melanjutkan pendidikan pada Pendidikan Guru Agama
(PGA) 4 tahun sambil mondok di Pesantren Nurul Ummah di alamat yang sama dan
tamat tahun 1972. Setelah itu penidikannya dilanjutkan pada Pendidikan Guru
Agama (PGA) 6 tahun sambil mondok di Pesantren Jauharatun Naqiyah, Cibeber,
Serang, Jawa Barat dan tamat tahun 1974. Setelah itu ia mendapat gelar Sarjana
Muda (BA) pada tahun 1979, dan Sarjana
Lengkap (Drs) Jurusan pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan tamat tahun 1981.
Gelar magister bidang Studi Islam diperoleh tahun 1991, sedangkan gelar Doktor
bidang Studi Islam diperoleh tahun 1997 masing-masing dari Fakultas
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi berjudul Konsep
Pendidikan Ibn Sina.
Karier bidang
pekerjaan dimulai sebagai tenaga peneliti lepas pada Lembaga Studi Pembangunan
(LSP) di Jakarta tahun 1981-1982, Instruktur pada Lembaga Bahasa dan Ilmu
Alquran (LBIQ) Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 1982-1985, Pwngisi acara
Obrolan Ramadhan (Obor) pada Radio Mustang, Jakarta tahun 1992-1998, dan
seterusnya. Buku-buku yang pernah ditulusnya antara lain Sejarah Agama (1989),
Ilmu Kalam (1989), Alquran dan Al Hadits (Dirasah Islamiyah) (1984) dan masih
banyak lagi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar