Dari
kuliah umum yang saya ikuti, dapat saya ambil kesimpulan bahwa kita sebagai
pustakawan haruslah berlatar belakang dari sekolah ilmu perpustakaan dan harus
mempunyai jiwa pustakawan, agar dalam bekerja dapat secara professional dan
dari hati. Dan saat kita mempelajari mengenai ilmu perpustakaan, kita tidak
hanya dituntut untuk mempelajari tentang ilmu klasifikasi, tentang bagaimana
cara mengolah buku, tetapi bagaimana kita dapat memahami kebutuhan pengguna,
dan bagaimana sikap kita saat terjun dimasyarakat.
Perpustakaan
dapat diibaratkan seperti supermarket, dan pelayan di supermarket tersebut
adalah petugas perpustakaan, sedangkan pustakawan adalah orang yang berada
didalamnya, yang memimpin dan mengolah. Jelas adanya peran penting seorang
pustakawan, tanpa adanya pustakawan, perpustakaan bukanlah apa-apa. Pustakawan
juga dapat diibaratkan seperti budayawan, karena kedua profesi tersebut sama-
sama membutuhkan pendidikan terlebih dahulu dan orang yang berprofesi sebagai
pustakawan dan budayawan adalah orang yang berpengetahuan. Perpustakaan telah
menjalankan tujuan kemerdekaan Republik Indonesia yaitu yang mampu
mensejahterakan masyarakat dan juga mencerdaskan bangsanya. Bagaimana tidak,
dengan adanya perpustakaan sebagai sumber informasi dan sumber ilmu maka masyarakat
akan menjadi cerdas dan berpengetahuan dan otomatis akan menjadi sejahtera.
Kita
sebagai pustakawan harus bisa berfikir kritis yaitu setiap ada isu atau masalah
dalam masyarakat kita harus mampu menanggapi, lebih baik lagi jika kita dapat
memberikan solusi. Kemudian, pustakawan harus rajin- rajin dalam membaca, tidak
hanya dalam membaca teks, karena informasi tidak hanya dapat diperoleh dari
bacaan teks saja. Informasi dapat diperoleh dari banyak sumber. Pustakawan juga
harus bisa menulis, karena dengan menulis akan dapat mengungkapkan apa yang ada
dalam pikiran. Pustakawan juga akan dapat mengangkat atau menaikkan derajat
profesinya sebagai pustakawan dengan cara menulis. Dan yang tidak kalah penting
adalah pustakawan harus mempunyai kemampuan entrepreneur atau kemampuan dalam
berbisnis dan kewirausahaan. Pustakawan juga harus mempunyai etika, karena
etika adalah bentuk moral.
Pada
kuliah umum kali ini, narasumber juga menjelaskan mengenai 4 pilar
kepustakawanan yaitu kepustakawanan adalah panggilan hidup,
kepustakawanan adalah semangat hidup, kepustakawanan adalah karya pelayanan dan
kepustakawanan dilakukan dengan professional. Kemudian untuk masalah TBM dan
perpustakaan, dua tempat tersebut sebenarnya adalah sama hanya induknya saja
yang berbeda.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar